- Home >
Menjelang Tahun Baru China, ada satu tren baru yang muncul di kalangan para wanita, yakni menyewa pacar bayaran untuk diperkenalkan kepada orangtua mereka di kampung halaman. Para wanita terlalu sibuk mencari pacar atau memang belum serius untuk berpacaran dan lebih memilih untuk menyewa jasa pacar bayaran. Permintaan sewa pacar tersebut semakin meningkat. Untuk satu hari sewa dari yang biasanya CNY 1.000 atau Rp 1,9 jutaan kini meningkat dan mematok harga CNY 1.500 atau Rp 2,9 juta per hari. Harga sewa tersebut belum termasuk akomodasi, tranportasi, dan biaya makan selama jasanya disewa. Rupanya di China, banyak pria lajang yang mengunggah foto serta profil mereka ke dalam grup chat QQ.
Mereka turut menyertakan tinggi dan berat badan, serta latar belakang pendidikan yang membuat wanita tertarik menyewa jasa mereka. Beberapa pria yang sudah lihai berakting menjadi pacar sewaan bahkan terlah mempersiapkan jawaban-jawaban yang nantinya akan ditanyakan orangtua si wanita, mulai dari pertanyaan seputar keluarga hingga pertanyaan tentang menikah. Guo Yi, salah seorang pacar bayaran menjelaskan, setelah ia setuju untuk berpura-pura menjadi pacar bayaran, ia dan kliennya menandatangani kontrak dan klien memberikan uang muka sebagai tanda jadi. "Aku bisa akting sangat bagus dan belum pernah tertangkap tangan," kata Guo Yi seperti dikutip dari Yibada.
Pacar bayaran lainnya, Sean Lee Barker, bahkan pernah menulis pengalamannya di blog pribadinya. Dalam tulisan itu ia mengaku menyesal datang ke rumah salah satu kliennya di kota Harbin di timur laut China. "Membohongi orangtuanya yang berpikir aku adalah pacarnya menjadi ide yang kurang bagus. Rencanamu gagal karena orangtuanya bilang kepada klienku 'dia terlalu tinggi dan terlalu tampan untukmu. Kamu lebih cocok dengan pria yang tidak terlalu tinggi dan biasa-biasa saja," imbuhnya lagi. Tulisan Sean tersebut memberikan pemahaman bahwa para wanita di China ingin memiliki kebebasan dalam berhubungan asmara. Tidak lagi dicampuri oleh lingkungan dan keluarga yang terus-terusan memaksanya untuk menikah.